Asing mungkin kita mendengar judul yang saya tuliskan di atas,
untuk beberapa orang mungkin akan lebih mengenal istilah psikolog walaupun memang
sebenarnya mereka berdua berbeda namun pada dasarnya mereka mempunyai peran yang
hampir sama. Memang lebih sering kita mendengar psikolog dari pada konselor
karena yang kita tahu psikolig lebih banyak berada di lingkungan umum sedangkan
konselor hanya ada beberapa tempat. Namun sbenarnya tidak begitu karena meraka mempunyai
basic yang hampir sama.
Ok, kali ini saya akan membahas tentang konselor. Ada kah yang
sudah tau siapa konselor itu? Pasti ada yang sudah tahu dan tidak menutup kemungkinan
kalau ada juga yang belum tau. Di sini kita samakan persepsi yuk tentang konselor,
konselor itu adalah seorang yang memberikan konseling atau informasi yang
dibutuhkan seseorang. Inlformasi apa saja yang bekaitam dengan lingkungan dan
kehidupan sehari-hari dan tidak hanya memberikan informasi, biasanya konselor pun
memberikan solusi jadi konselor itu seolah seperti tempat kita untuk curhat.
Yang kita tahu sebagian konselor adalah lulusan psikolog,
tapi ternyata ada selain psikolog yang bisa jadi konselor lho, siapakah dia?
Dia adalah sarjana pendidikan BK. Mungkin ada sebagian yang sudah tahu tapi
mungkin juga ada yang baru tahu fakta yang satu ini. Daripada ngomong panjang
lebar gak ada habinsya langsung aja yuk ke pembahasan sarjana BK sebagai
konselor.
Sarjana pend BK sbg konselor?
Mungkin setelah membaca alinea diatas ada yang bertanya-tanya
siapa itu sarjana pend BK kok bisa jadi konselor karena selama yang kita tahu
konselor itu dilakukan oleh orang yang mahir dalam berkomunikasi, mampu dengan
mudah memahami perasaan orang lain dan yang pasti memiliki banyak informasi. Apa
sarjana pend BK sehebat itu untuk bisa jadi konselor? Yupz, tentu saja bisa.
Para sarjana pend BK memang dididik untuk menjadi seorang konselor nantinya.
Dalam perjalanan kuliahnya, mereka tidak hanya dibekali dengan ilmu2 umum tapi yang
lebih pkok adalah ilmu tentang psikologi layaknya psikolog, ilmu tentang cara
berkomunikasi dg orang lain dan cara penyampaiannya, dan semua ilmu yang dibutuhkan
untuk menjadi konselor. Hebat bukan???
Lalu siapa saja yang bisa jadi klien seorang konselor?
Pertanyaan bagus, untuk seorang konselor, sasaran tidak
hanya beberapa kalangan apalagi seorang konselor itu seorang sarjana Pend BK.
Kenapa? Seperti yang sudah saya bahas diatas, seorang sarajana BK itu bisa
memahami semua kalangan atas hasil dari belajarnya dwaktu kuliah. Mereka dibekali
ilmu yang mencaku mental, kepribadian dan karakteristim semua kalangan dari
bayi hingga lansia. Mereka pun dibekali ilmu untuk memperlakukan seseorang sesuai
karakteristik orang tersebut. Jadi kalau kita mau jadi klien untuk para
konselor, itu sangat-sangat tepat. Hehehe...
Sbenarnya kenapa harus ada konselor?
Kenapa ya? Ga da pun ga kerasa ya? Tapi harus digaris bawahi
bahwa tidak adanya mereka tidak ada pengaruhnya untuk orang-orang yang memang
sudah percaya pada dirinya sendiri dan mampu untuk mengenali serta
mengendalikan diri mereka hingga keadaan mental mereka bisa slalu stabil. Lain
halnya untuk mereka yang berbeda 180 drajat dari orang-orang yang saya katakan baru
saja. Dari sanalah mereka membutuhkan pembimbing yang dengan sabarnya menuntun
mereka agar mampu mengetahui keadaan kepribadiaanya dan bagaimana cara mengatur
mental agar tetap stabil. Karena ketika kita tidak mampu untuk menyeimbangan
mental kita, tidak menutup kemungkinan kita akan mengalami gangguan mental,
entah itu gangguan yang ringan atau bahkan bisa lebih parah. Jadi itu lah alasan
adanya konselor dilingkungan kita.
Jadi adanya konselor tentunya memiliki dampak yang positif
untuk mereka yang membutuhkan. Dan yang pasti, seorang konselor adalah seorang
yang sangat pandai untuk membimbing dan menyertai seseorang yang akan
mengendalikan mentalnya.