Selasa, 20 Oktober 2015

Menjadi Konselor

Asing mungkin kita mendengar judul yang saya tuliskan di atas, untuk beberapa orang mungkin akan lebih mengenal istilah psikolog walaupun memang sebenarnya mereka berdua berbeda namun pada dasarnya mereka mempunyai peran yang hampir sama. Memang lebih sering kita mendengar psikolog dari pada konselor karena yang kita tahu psikolig lebih banyak berada di lingkungan umum sedangkan konselor hanya ada beberapa tempat. Namun sbenarnya tidak begitu karena meraka mempunyai basic yang hampir sama.

Ok, kali ini saya akan membahas tentang konselor. Ada kah yang sudah tau siapa konselor itu? Pasti ada yang sudah tahu dan tidak menutup kemungkinan kalau ada juga yang belum tau. Di sini kita samakan persepsi yuk tentang konselor, konselor itu adalah seorang yang memberikan konseling atau informasi yang dibutuhkan seseorang. Inlformasi apa saja yang bekaitam dengan lingkungan dan kehidupan sehari-hari dan tidak hanya memberikan informasi, biasanya konselor pun memberikan solusi jadi konselor itu seolah seperti tempat kita untuk curhat.



Yang kita tahu sebagian konselor adalah lulusan psikolog, tapi ternyata ada selain psikolog yang bisa jadi konselor lho, siapakah dia? Dia adalah sarjana pendidikan BK. Mungkin ada sebagian yang sudah tahu tapi mungkin juga ada yang baru tahu fakta yang satu ini. Daripada ngomong panjang lebar gak ada habinsya langsung aja yuk ke pembahasan sarjana BK sebagai konselor.

Sarjana pend BK sbg konselor?

Mungkin setelah membaca alinea diatas ada yang bertanya-tanya siapa itu sarjana pend BK kok bisa jadi konselor karena selama yang kita tahu konselor itu dilakukan oleh orang yang mahir dalam berkomunikasi, mampu dengan mudah memahami perasaan orang lain dan yang pasti memiliki banyak informasi. Apa sarjana pend BK sehebat itu untuk bisa jadi konselor? Yupz, tentu saja bisa. Para sarjana pend BK memang dididik untuk menjadi seorang konselor nantinya. Dalam perjalanan kuliahnya, mereka tidak hanya dibekali dengan ilmu2 umum tapi yang lebih pkok adalah ilmu tentang psikologi layaknya psikolog, ilmu tentang cara berkomunikasi dg orang lain dan cara penyampaiannya, dan semua ilmu yang dibutuhkan untuk menjadi konselor. Hebat bukan???

Lalu siapa saja yang bisa jadi klien seorang konselor?



Pertanyaan bagus, untuk seorang konselor, sasaran tidak hanya beberapa kalangan apalagi seorang konselor itu seorang sarjana Pend BK. Kenapa? Seperti yang sudah saya bahas diatas, seorang sarajana BK itu bisa memahami semua kalangan atas hasil dari belajarnya dwaktu kuliah. Mereka dibekali ilmu yang mencaku mental, kepribadian dan karakteristim semua kalangan dari bayi hingga lansia. Mereka pun dibekali ilmu untuk memperlakukan seseorang sesuai karakteristik orang tersebut. Jadi kalau kita mau jadi klien untuk para konselor, itu sangat-sangat tepat. Hehehe...

Sbenarnya kenapa harus ada konselor?

Kenapa ya? Ga da pun ga kerasa ya? Tapi harus digaris bawahi bahwa tidak adanya mereka tidak ada pengaruhnya untuk orang-orang yang memang sudah percaya pada dirinya sendiri dan mampu untuk mengenali serta mengendalikan diri mereka hingga keadaan mental mereka bisa slalu stabil. Lain halnya untuk mereka yang berbeda 180 drajat dari orang-orang yang saya katakan baru saja. Dari sanalah mereka membutuhkan pembimbing yang dengan sabarnya menuntun mereka agar mampu mengetahui keadaan kepribadiaanya dan bagaimana cara mengatur mental agar tetap stabil. Karena ketika kita tidak mampu untuk menyeimbangan mental kita, tidak menutup kemungkinan kita akan mengalami gangguan mental, entah itu gangguan yang ringan atau bahkan bisa lebih parah. Jadi itu lah alasan adanya konselor dilingkungan kita.


Jadi adanya konselor tentunya memiliki dampak yang positif untuk mereka yang membutuhkan. Dan yang pasti, seorang konselor adalah seorang yang sangat pandai untuk membimbing dan menyertai seseorang yang akan mengendalikan mentalnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar